Dalam “The Gospel of Jesus’s Wife”
(Injil Istri Yesus) temuan Profesor Karen L King yang diungkapkan di
hadapan Congress of Coptic Studies X (Kongres Internasional Studi Koptik
ke-10) di Roma, disimpulkan bahwa orang-orang Kristen pada masa awal
percaya bahwa Yesus telah menikah.
Profesor Hollis of Divinity di Harvard
Divinity School di Cambridge, Massachusetts itu bukanlah satu-satunya
ilmuwan yang menyimpulkan Yesus adalah manusia yang menikah, beristri
dan beranak pinak. Inilah para ilmuwan yang mengungkapkan data
pernikahan Yesus:
SIMCHA JACOBIVICI, mengungkapkan
kabar pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena dalam “The Jesus Family
Tomb” yang populer melalui The Discovery Channel’s TV. Ia menampilkan
beberapa bukti yang kuat mengenai hubungan romantis antara Yesus dengan
Maria Magdalena, yang berlanjut ke jenjang pernikahan dan disinyalir
memiliki anak yang diberi nama Yehuda (Judah).
DAN BROWN,
melalui sejumlah karyanya, antara lain: film “The Last Temptation of
Christ,” buku “Holy Blood, Holy Grail” dan buku “The Davinci Code” juga
memaparkan hubungan rahasia Yesus dengan Maria Magdalena. Ia berargumen
bahwa Yesus hidup di lingkungan Yahudi yang secara sosial, adat dan
pergaulan pada masa itu melarang seorang laki-laki Yahudi untuk tidak
menikah. Kebiasaan Yahudi pada masa itu mengutuk hidup pembujangan
(selibat), sehingga menjadi kewajiban bagi orang tua Yahudi untuk
mencarikan istri yang sesuai bagi anak laki-lakinya.
Jika benar bahwa Yesus tidak menikah,
lanjut Brown, maka seharusnya salah satu dari Injil kanonik menyebutkan
fakta itu dan memberikan beberapa penjelasan untuk keadaan yang tidak
alami yang dimiliki Yesus karena pembujangan itu.
...Jika benar bahwa Yesus tidak menikah, lanjut Brown, maka seharusnya salah satu dari Injil kanonik menyebutkan fakta itu...
MAGGY WHITEHOUSE. mengungkap status pernikahan Yesus dalam bukunya “The Marriage of Jesus: The Lost Wife of the Hidden Years.”
Teolog dan ahli metafisika Alkitab ini mengungkapkan
bahwa Yesus telah menikah pada usia sekitar 14 tahun. Penulis yang
mendalami Kabbalah (sistem mistik sebagai sumber pengetahuan mengenai
tradisi lisan zaman Yesus) ini mendasarkan argumennya kepada tradisi
pada waktu itu.
Maggy menambahkan, seandainya Dan Brown,
penulis buku “Da Vinci Code” benar bahwa Maria Magdalena adalah istri
Yesus, pastilah ia bukan istri pertamanya. Jadi, siapakah istri Yesus
ketika Dia berumur 14-32 tahun? Tahun ini biasa disebut sebagai “tahun
gelap” karena Injil tidak menceritakan kisah hidup Yesus pada masa ini.
Maggy berkeyakinan, pada usia itulah
Yesus menikahi wanita dan membangun keluarga. Dengan keyakinan bahwa
Yesus menikah dan berketurunan, ia lantas bertanya, jika Yesus memang
menikah dan dia diyakini sebagai Tuhan, apakah anak keturunannya juga
Tuhan?
Kepada pihak-pihak yang meyakini Yesus hidup selibat (pantang menikah), Maggy menantang: “…
Tidak ada bukti Alkitabiah mana pun yang mengatakan bahwa Yesus tidak
menikah. Memang, di dalam Alkitab atau teks historis tidak disebutkan
adanya seorang istri Yesus, tetapi itu tak membuktikan apapun” ujarnya
mengawali pembahasan pada halaman 2.
“Kebanyakan perempuan pada waktu itu
(zaman Yesus) tidak tampak dalam dokumen sejarah. Kita hanya tahu bahwa
Simon Petrus mempunyai istri sebab Yesus menyembuhkan ibu mertua
Petrus. Injil tidak menyebutkan istri para murid. Tetapi, itu bukanlah
alasan untuk beranggapan bahwa (para murid) tidak beristri,” tambahnya.
...Yesus menikahi wanita, membangun keluarga dan berketurunan. Jika Yesus memang menikah dan dia diyakini sebagai Tuhan, apakah anak keturunannya juga Tuhan?...
PROF DR BARBARA THIERING. Sejarawan dan pakar teologi dari Sidney Australia yang mendalami Naskah Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), mengungkap pernikahan Yesus dalam bukunya “Jesus The Man,” yang dikorelasikan dengan ayat-ayat Bible. Menurutnya, Yesus bukan hanya menikah tapi bahkan berpoligami.
Ia berargumen, Injil Markus 14:3 dan
Injil Lukas 7:37-38 dikisahkan bahwa Maria Magdalena membawa buli-buli
pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis membasahi kaki Yesus dengan
air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki
Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Bila diparalelkan dengan
kitab Kidung Agung 1:2-3, maka prosesi yang dilakukan Maria Magdalena
itu adalah upacara Pernikahan Bangsawan Yahudi. Jika Maria Magdalena
bukan istri Yesus, bagaimana mungkin ia berani mencium kaki Yesus?
Mengenai kehidupan rumah tangga Yesus, Barbara Thiering mengungkapkan dalam bukunya “Jesus & the Riddle of the Dead sea Scroll,”
Harper San Francisco, New York 1992. dalam buku ini dijelaskan
kronologi perkawinan Yesus. Perkawinan yang pertama dengan Maria
Magdalena adalah kawin gantung yang diselenggarakan pada hari Jumat,
tanggal 22 September 30 M, Jam 18.00, bertempat di Ain Feshkah
(Palestina). Kemudian perkawinan dengan Maria Magdalena yang kedua
kalinya dilangsungkan pada hari Kamis, 19 Maret 33 M, jam 24.00, di Ain
Feshkah.
...Jadi, menurut Naskah Laut Mati tidak hanya menikah tapi juga berpoligami....
Selanjutnya, pada malam Selasa pada
tanggal 17 Maret 50 M (17 tahun setelah resepsi perkawinan dengan Maria
Magdalena), Yesus kawin lagi dengan Lidya, istrinya yang Kedua. Jadi,
menurut Naskah Laut Mati tidak hanya menikah tapi juga berpoligami.
Menikah bukanlah dosa. Memiliki hubungan
seks dalam pernikahan pun bukan merupakan kejatuhan iman. Mengapa umat
Kristen menolak keras berita pernikahan Yesus dengan alasan tidak ada
ayatnya dalam Bibel? Padahal dalam kasus yang sama mereka totalitas
menerima doktrin Trinitas yang juga tidak ada ayatnya dalam Bibel? (A. Ahmad Hizbullah MAG/SI/www.globalmuslim.web.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar